Posts

Showing posts from March, 2010

150 TAHUN MAX HAVELAAR (2)

Image
Universitas Amsterdam berpartisipasi dalam perayaan 150 Tahun Max Havelaar dengan menggelar pameran berjudul : "Ini Bukan Roman, Tetapi Sebuah Tuntutan!" Kesan tentang daerah Lebak, Banten, yang disimbolkan dengan kerbau, kostum bupati dan dapur tradisional. Pemutaran film "Saidjah dan Adinda" Saidjah dan Adinda merupakan jendela kisah Max Havelaar, tentang sejarah percintaan dua sejoli pribumi. Saidjah sejak masa kecilnya dihadapkan pada ketidakadilan. Ayahnya meninggal dunia dalam penjara, beliau tidak mampu membayar pajak tanah karena kerbaunya dicuri. Saidjah pergi ke Batavia untuk mencari nafkah agar kelak diizinkan untuk mempersunting Adinda, gadis di desanya. Ketika Saidjah kembali kedesanya tiga tahun kemudian, desa itu sudah diberangus oleh pihak Belanda. Saidjah menemukan jasad Adinda diantara mayat yang bergelimpangan. Kesedihan yang mendalam membuatnya tegar menghadapi sepasukan prajurit Belanda yang menghunusnya dengan bayonet. Kisah ini menggambarkan j

150 TAHUN MAX HAVELAAR

Image
Sekitar 150 tahun yang lalu buku Max Havelaar terbit (tahun 1859). Buku yang menurut Pramoedya Ananta Toer berperan mengakhiri kolonialisme Belanda di Indonesia. Tahun ini Belanda seperti mengalami "demam Max Havelaar" : sejak awal tahun hingga akhir tahun berbagai acara diselenggarakan seputar Max Havelaar dan penulisnya Eduard Dowes Dekker alias Multatuli. Cukup mengesankan melihat daftar acara itu , ibaratnya jika mau setiap hari mencari acara yang berkaitan dengan Max Havelaar, pasti ditemukan. Multatuli lahir di Korsjespoortsteeg 20, Amsterdam Pada usia 18 tahun, Multatuli menuju Hindia-Belanda menggunakan kapal laut yang sama seperti dalam lukisan ini. Meja kerja Multatuli Sebagian kecil koleksi buku Multatuli Sofa ketika Multatuli menghembuskan nafasnya yang terakhir. Tempat penyimpanan abu jasad Multatuli. Beliau adalah salah seorang Belanda pertama yang dikremasi ketika wafat tahun 1887.

WAKE UP MUSEUMS IN INDONESIA!

Image
I do hope that museums in Indonesia will actively participate in International Museum Day, 18 May 2010. Especially because the theme this year inspired by the Eastern cultures : social harmony. The ICOM, organizer, put it beautifully about the social harmony, "to agree but to stand out, to look for common ground but to keep the difference." This is the link to the International Museum Day. It contains worth reading articles. I think we have to stop to make museums as holy places. Quiet, serious, heavy. Why not make museums as lively, jolly and cozy places? Places where people look forward to go to. Places where come first to people's mind when they need a place to meet their friends. Places to spend Friday evening. This idea only works when museum are complemented with activities and facilities besides collections. A museum in Amsterdam, Hermitage , closer to my thought about lively museum. It has a representative restaurant and nice coffee shop to relax