KONTEMPLASI BATIN SEBUAH BANGSA (2)

Kamis, 3 Mei 2018, udara hangat dan cerah (suatu keistimewaan di Belanda) diisi dengan menghadiri diskusi tentang "The Long Decolonization of Indonesia" (Dekolonisasi yang Panjang di Indonesia). Ini adalah riset dan buku yang ditulis oleh Els Bogaerts dan Remco Raben. Tempatnya di NIAS (The Netherlands Institute for Advanced Study in the Humanities and Social Sciences), Amsterdam. 





Saya menghadiri diskusi ini dengan beberapa alasan. Pertama, Remco Raben adalah peneliti dengan spesialisasi imperialisme dan dekolonisasi yang banyak menulis tentang Indonesia. Kedua, saya merasakan kebutuhan untuk mempelajari  perspektif Belanda tentang Indonesia pasca Kemerdekaan.  Jika saya memahami perspektif Belanda maka saya akan bisa mempertajam pemikiran saya tentang perspektif Indonesia. Ketiga, karena pekerjaan saya sehari-hari adalah berkaitan dengan kerjasama antara Indonesia dan Belanda dalam kerangka pusaka bersama maka saya perlu banyak pengetahuan, pengalaman dan masukan. Banyak hal yang belum saya pahami. Suatu proses belajar yang tidak pernah selesai.

Jadilah saya duduk di Ruang Konperensi NIAS di tengah kota Amsterdam mendengarkan presentasi Remco Raben. Dari begitu banyak hal yang disebut, ada ssatu hal yang menjadi sebuah konfirmasi bagi saya yaitu bahwa kolonialisme di masa lalu adalah bagian dari identitas Bangsa Belanda. Wow...saya seperti melayang mendengar pernyataan ini karena merupakan konfirmasi dari pikiran dan pengalaman sehari-hari saya secara pribadi maupun profesional tetapi bentuknya masih kabur dan abstrak. Tapi begitu mendengar pernyataan dari Remco, ada kelegaan yang amat sangat dalam diri saya. Banyak kepingan puzzle yang tiba-tiba menemukan tempatnya yang pas dan cocok di kepala saya. Mungkin saya harus menulis buku untuk meruntut puzzle itu. Terlalu panjang untuk diceritakan di sini apa isi puzzle itu karena merupakan akumulasi hidup dan pekerjaan saya. 

Hal lain yang menarik dari diskusi ini adalah audiens dari berbagai negara sehingga isi diskusinya sangat kaya perspektif dan luas sekali jangkauannya tanpa terjebak pada sentimen emosi pribadi tentang kolonialisme. Audiens yang heterogen meningkatkan kualitas jangkauan pemikiran. 

Semoga akan banyak lagi diskusi yang bagus seperti ini. 

Comments

Popular posts from this blog

REFLECTION ON 2023

RISE AND FALL OF SUGAR INDUSTRY IN INDONESIA

INFILL DEVELOPMENT