Posts

Showing posts from May, 2020

DUA PAHLAWAN PELESTARIAN AMSTERDAM

Ada dua orang yang saya jadikan panutan dalam hal pelestarian bangunan dan kawasan bersejarah di Amsterdam : Paul Morel dan André van Stigt. Paul Morel adalah manajer proyek di Stadsherstel Amsterdam (the City Restoration Company of Amsterdam), sedangkan André van Stigt seorang arsitek spesialis konservasi yang mewarisi biro arsitek dari ayahnya, Bureau J. van Stigt.  Keduanya bekerjasama pertamakali 38 tahun yang lalu menyelamatkan sebuah gereja bernama De Posthoornkerk   . Setelah itu diikuti oleh proyek-proyek lain sampai mencapai 7 buah, semua dalam skala relatif besar dan signifikan dalam revitalisasi sebuah kawasan. Ketujuh proyek kerjasama itu adalah: Posthoornkerk NedPho-Koepel  De Hallen (Hal 17) Vondelkerk Pakhuis de Zwijger Haarlemmerpoort Muiderkerk Dua orang ini sama-sama mempunyai idealisme memelihara identitas dan sejarah Kota Amsterdam melalui bangunan dan kawasan bersejarah. Idealisme itu didukung bukan hanya oleh pengetahuan dan pengala...

15 TAHUN DI BELANDA : INTEGRASI

Image
Menjadi migran memperkaya wawasan dan pengalaman, tetapi juga menuntut penyesuaian lahir batin. Jika diibaratkan komputer, maka harus di- reset , diprogram kembali agar sesuai dengan sikon lokal. Nyaris semua hal terasa baru dan tidak menjadi sesuatu yang otomatis lagi sebagaimana di daerah asal kita. Bahkan hal sehari-hari pun seperti sosialisasi dengan tetangga atau menghadiri pertemuan menjadi tantangan tersendiri untuk memahami apa yang diharapkan dari perilaku dan pembicaraan kita. Apalagi semua interaksi dilakukan dalam bahasa asing, dalam kasus saya dalam Bahasa Belanda, yang pasti tidak sefasih penutur bahasa ibu. Dalam hal pertemanan dan sosialisasi informal, mental kita relatif lebih rileks untuk berhadapan dengan situasi dan orang baru. Kalaupun ada hal-hal yang kaku atau salah, bisa dihadapi dengan humor. Bukan berarti mendapat teman baru mudah di Belanda. Mereka umumnya baik dan ramah tetapi makna teman berbeda dengan Indonesia. Makna teman di Belanda kira-kira ...

15 TAHUN DI BELANDA: BAHASA

Image
Ketika saya menunggu dikeluarkannya izin tinggal sementara oleh Kedubes Belanda di Jakarta tahun 2004, saya mengambil kursus Bahasa Belanda selama tiga bulan. Lumayan untuk berkenalan dengan tata bahasa dasarnya. Ketika sampai di Belanda, menunggu sekitar setengah tahun untuk mulai kursus Bahasa Belanda sebagai bagian dari kursus berintegrasi dengan masyarakat Belanda ( inburgering cursus ). Jadi yang dipelajari bukan hanya bahasa tapi juga soal-soal lain yang esensial kehidupan sehari-hari seperti sejarah, kesehatan, tata cara berinteraksi, dan lain-lain. Tahun 2005 ini kursus wajib untuk imigran dan semua biaya ditanggung pemerintah.  Belajar sebuah bahasa yang baru pada umur 40 tahun lain rasanya dengan belajar bahasa ketika masih umur 20 tahunan. Dibutuhkan enerji ekstra untuk menghafalkan kata-kata yang baru. Untungnya saya tinggal di negara penutur Bahasa Belanda jadi proses belajarnya relatif cepat.  Mevrouw Loek dengan Dian Selain kursus resmi di CEC ( Cu...

15 TAHUN DI BELANDA: PEKERJAAN

Image
Pada musim dingin 2005 saya pindah secara permanen ke Belanda karena pernikahan. Tetapi sebetulnya affair saya dengan Belanda sudah dimulai sejak tahun 1999 ketika muncul artikel di koran de Volkskrant edisi Sabtu, 23 Januari tentang Badan Warisan Sumatra (BWS). Artikel dua halaman penuh dengan alamat email saya sehingga membuka pintu persahabatan dengan beberapa orang Belanda yang secara pribadi mempunyai ketertarikan pada Medan dan Indonesia. Sejak itu saya diundang secara regular oleh beberapa institusi di Belanda, diantaranya NAi dan ICOMOS. Kalau saya bepergian ke belahan dunia lain yang melewati Eropa, saya juga selalu transit di Belanda. Tiba di  Bandara Schiphol, Belanda, tahun 2005 Keluarga di Belanda, 2020 Sebagai orang Indonesia yang minat dan bekerja di bidang heritage, Belanda adalah surga karena arsip tentang Indonesia banyak di sini. Tapi sebelum bisa baca arsip, belajar Bahasa Belanda dulu. Jadi tahun pertama dan kedua saya kursus Bahasa Bela...